BACA JUGA:
Disrupsi.id, Michigan – Sebuah penembakan massal terjadi di gereja milik Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir (LDS Church), yang dikenal sebagai gereja Mormon, di pinggiran Michigan, Amerika Serikat, pada 28 September 2025.
Menurut laporan Reuters, NPR, dan ABC News, insiden ini menewaskan setidaknya empat orang dan melukai delapan lainnya, dengan dua korban dalam kondisi kritis.
Pelaku, seorang pria bersenjata senapan semi-otomatis, ditembak mati oleh polisi di tempat kejadian. Penembakan berlangsung saat kebaktian mingguan, memicu kepanikan di antara jemaat yang berusaha melarikan diri atau bersembunyi.
Kronologi Kejadian
Polisi menerima panggilan darurat sekitar pukul 10:30 pagi waktu setempat dari orang yang berada di lokasi. Hanya dalam hitungan menit, pelaku berhasil dinetralisir.
Saksi mata melaporkan suasana kacau saat jemaat berlarian, sebagian bersembunyi di bawah bangku gereja. Investigasi awal menunjukkan pelaku bertindak sendiri, dengan motif yang masih belum jelas, meskipun spekulasi terkait kebencian agama ikut mencuat.
Sekilas tentang Gereja Mormon
Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir didirikan pada tahun 1830 oleh Joseph Smith di Amerika Serikat. Berbasis di Utah, gereja ini kini memiliki sekitar 17 juta anggota di seluruh dunia.
Mormonisme mengajarkan bahwa Kitab Mormon adalah wahyu ilahi yang melengkapi Alkitab, dengan fokus pada Yesus Kristus sebagai pusat iman. Anggota gereja dikenal dengan gaya hidup konservatif, seperti pantang alkohol dan tembakau, serta penekanan pada keluarga dan misi pengabaran.
Meski aktif dalam kegiatan amal dan memiliki pengaruh politik di beberapa wilayah, komunitas Mormon kerap menghadapi stereotip maupun diskriminasi di Amerika Serikat.
Reaksi Publik dan Pemerintah
Di platform X, insiden ini memicu reaksi emosional. Banyak pengguna menyampaikan duka dan solidaritas, dengan tagar #MichiganShooting menjadi tren.
Sebuah video yang diunggah warga menunjukkan polisi menutup area gereja dengan sirene ambulans terdengar di latar. Postingan tersebut mendapat ratusan interaksi.
Gubernur Michigan menetapkan keadaan darurat lokal dan meminta investigasi menyeluruh. Pemimpin komunitas Mormon setempat menyerukan kedamaian serta menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Dampak dan Spekulasi
Penembakan ini kembali memicu perdebatan nasional tentang keamanan tempat ibadah dan kontrol senjata di AS.
Sejarah Mormonisme yang kadang kontroversial, termasuk adanya persepsi sebagai “sekte” di sebagian kalangan, turut menambah spekulasi soal motif serangan, meski pihak berwenang belum mengonfirmasi hal tersebut. (pujo)