BACA JUGA:
disrupsi.id – Medan | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) bersiap menghadapi lonjakan kebutuhan pangan seiring pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Togap Simangunsong menegaskan pentingnya antisipasi pasokan komoditas untuk mencegah kelangkaan dan lonjakan harga di pasaran.
“Kebutuhan bahan pangan pasti akan meningkat drastis dengan adanya MBG. Karena itu, kita perlu mengantisipasi agar pasokan tetap aman dan tidak memicu inflasi di Sumut,” ujar Togap dalam rapat koordinasi ketersediaan pasokan dan harga komoditas pangan MBG di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Selasa (14/10).
Rapat tersebut dihadiri berbagai pihak terkait, mulai dari Bulog, Bank Indonesia (BI) Sumut, BGN, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), hingga produsen bahan pangan besar seperti Phokpand, Mabar Fit, Indo Telur, dan Sahabat Tio Perkasa.
Togap mengungkapkan, saat ini sudah terdapat 323 Satuan Pelaksana Pemberian Gizi (SPPG) yang beroperasi sebagai dapur MBG, dan jumlahnya akan terus bertambah hingga 1.700 dapur. Setiap dapur mampu menyiapkan 3.000 paket makanan bergizi, sehingga permintaan terhadap beras, telur, dan daging ayam diperkirakan melonjak signifikan.
“Kami minta pengelola SPPG tidak mengambil semua bahan dari pasar, tapi langsung bekerja sama dengan produsen. Ini penting agar pasokan di pasar tetap aman bagi masyarakat umum,” jelas Togap.
Selain itu, Pemprov Sumut juga meminta para produsen agar memprioritaskan pasokan untuk kebutuhan di wilayah Sumut, bukan ke luar daerah, guna menjaga ketahanan pangan lokal.
Sementara itu, perwakilan PT Mabar Fit, Wayan, menyatakan pihaknya siap mendukung program MBG dengan memastikan pasokan daging dan telur ayam tetap terjaga melalui manajemen buffer stock.
“Pemerintah tak perlu khawatir, kami akan menjaga stok bahan pangan. Namun, perlu ada kepastian kerja sama melalui MoU agar kami bisa menyiapkan stok bahan baku secara terencana,” ujar Wayan.
Para produsen juga berharap adanya jaminan keamanan dan kenyamanan dalam proses distribusi bahan pangan ke dapur-dapur MBG di seluruh kabupaten/kota.
Program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu program prioritas pemerintah untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama bagi anak sekolah dan kelompok rentan. Pemprov Sumut menegaskan, sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga terkait menjadi kunci agar program ini berjalan lancar tanpa menimbulkan gejolak harga di pasar.
(Mxy)