Internasional

Setelah Malam Diwali, Langit Delhi Diselimuti Asap, Kualitas Udara Anjlok ke Level ‘Sangat Buruk’

×

Setelah Malam Diwali, Langit Delhi Diselimuti Asap, Kualitas Udara Anjlok ke Level ‘Sangat Buruk’

Sebarkan artikel ini
Setelah Malam Diwali, Langit Delhi Diselimuti Asap, Kualitas Udara Anjlok ke Level 'Sangat Buruk'
Diwali di Delhi (credit: NDTV)

Disrupsi.id, India — Perayaan Diwali yang semestinya membawa kebahagiaan justru meninggalkan dampak serius bagi kualitas udara di ibu kota India. Usai semalam penuh pesta kembang api, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Delhi tercatat mencapai 347, yang berarti masuk kategori “sangat buruk”, menurut laporan Central Pollution Control Board (CPCB) pada Senin pagi (21/10).

Sebagai perbandingan, tahun lalu angka AQI pada hari setelah Diwali masih berada di kisaran 296 — menunjukkan tren polusi yang semakin memburuk dari tahun ke tahun.

Sertifikat JMSI

Paparan jangka panjang terhadap udara di kategori ini bisa menyebabkan gangguan pernapasan dan memperburuk penyakit paru-paru, seperti asma atau bronkitis. Para ahli memperingatkan, peningkatan partikel halus PM₂.₅ dan PM₁₀ menjadi penyebab utama kabut tebal yang menyelimuti kota pagi ini.

Green Crackers Belum Cukup Menyelamatkan Langit Delhi
Tahun ini, Mahkamah Agung India memang mengizinkan penggunaan green crackers atau petasan ramah lingkungan, yang diklaim menghasilkan 30% lebih sedikit polusi. Namun, fakta di lapangan menunjukkan, volume kembang api yang digunakan warga tetap tinggi.

Akibatnya, upaya pemerintah menekan pencemaran udara melalui penggunaan petasan ramah lingkungan belum mampu mengimbangi efek ledakan massal kembang api yang menghiasi langit Delhi saat malam Diwali.

Indeks Kualitas Udara: Dari “Baik” hingga “Parah”

Untuk diketahui, kategori AQI di India dibagi menjadi enam tingkat:

  • 0–50 (Baik)
  • 51–100 (Memuaskan)
  • 101–200 (Sedang)
  • 201–300 (Buruk)
  • 301–400 (Sangat Buruk)
  • 401–500 (Parah)

Dengan angka 347, Delhi kini berada di ambang menuju kategori “parah” — kondisi di mana udara tak lagi aman dihirup, bahkan untuk orang sehat sekalipun.

Kembang api memang menjadi simbol kebahagiaan dan cahaya dalam perayaan Diwali. Namun di sisi lain, asap dan debu sisa pembakarannya kembali menjadi ancaman tahunan bagi jutaan warga Delhi.

Pemerintah diminta mengambil langkah nyata untuk menyeimbangkan tradisi budaya dengan tanggung jawab lingkungan, agar perayaan Diwali di masa depan bisa tetap meriah tanpa mengorbankan udara yang dihirup. (kim)